ya, saat ini
Saat aku ingin menangis
ya, saat ini
saat aku tidak bisa menangis
ya, saat ini
05102007
13:03
dikantorku, lagi bingung
mentari pagi terbit di timur aku melihatnya. menjelang malam dia tertidur aku melihatnya. debur ombak datang bisikan malam, aku mendengarnya angin laut dingin bawa berita, aku mendengarnya. hangatnya matahari diatas kepala, aku merasakannya. dinginnya air laut saat pasangpun, aku merasakannya. (June, 27 2003 "Bintangredup" )
Saat aku ingin menangis
ya, saat ini
saat aku tidak bisa menangis
ya, saat ini
05102007
13:03
dikantorku, lagi bingung
Posted by Bintang Redup 0 comments at Friday, October 05, 2007
Dalam bentangan waktu
antara siang dan malam
Dalam pergantian satu menjadi dua, tiga dan seterusnya
Yang hampir terkikis habis
Dan bila ada tanya
mengapa?
Yang hampir terkikis habis
seperti menunggu hujan dalam kemarau
seperti menunggu siang dalam pekat malam
yang pasti ada
yang pasti berubah
dan hanya menunggu giliran
Yang hampir terkikis habis
seperti karang di bibir pantai
dengan ombak
dengan waktu
semoga tidak dengan ku
untuk waktu kini
dan nanti
hingga nanti
semoga
Yang hampir terkikis habis
dapat tertepis
05102007
12:58 di WA lt.11
teruntuk cintaku
sebenarnya aku banyak tanya, harus seperti apa
dengan perbandingan aku apa adanya
Posted by Bintang Redup 0 comments at Friday, October 05, 2007
Bunda....., lihat......
antara langit dan bumi sedang bercakap
bercengkrama, mengatur strategi
bakal ada hajat besar malam nanti
tadi aku dapat kabar dari angin, bunda
malam nanti rombongan awan akan turun kebumi
kiranya disini ada kenduri
begitu undangan bumi yang terlayangkan ke kerajaan awan
berapa banyak yah, bunda?
ini hari tanah kosong pun sudah terisi
bahkan lebih dari penuh
sudah ada tuan dan nyonya awan yang berdiri
bunda lihat kan?.....
disana......
disini........
dimana-mana
kaki yang biasa bertelanjang, bersentuhan dengan warna merah dan ataupun coklat
sudah mulai menjejak pada lantai-lantai aspal
Mungkin malam ini kita berdiri saja
sambil menyambut kedatangan mereka
ada baiknya kita menonton di atas balkon rumah yang lapang
ketimbang berjejalan dengan tetamu
Bunda,.......
benar, malam ini yang dijanjikan
lihat para tuan dan nyonya telah datang
menggenakan pakaian kecoklatan.....
dengan parfum khas lumpur sungai
bumi pun mulai menyalakan AC
supaya tamu tidak kegerahan
tapi aku jadi kedinginan, bunda.....
brrrrr...........
Jakarta banjir lageee
4 Februari 2007/jam 17 lewat dikit
(lagi di rumah kontrakan belakang antam)
Posted by Bintang Redup 0 comments at Sunday, February 04, 2007