Tuhan, aku rindu
Tuhan aku datang di balik pagar pekarangan
Aku bingung, apakah aku masih tidak punya malu untuk mengetuk pintu Mu
Tuhan, aku yang kebingungan dan sendirian
bukan hanya bajuku yang terkoyak, namun hatiku penuh carut marut
Aku merindu, tapi aku malu
Aku menggigil kedinginan
sendirian dalam dekapan malam
Aku yang ingin pulang dari cerita yang tersesat jalan
Memenuhi otakku dengan literasi
Bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanmu
mungkin kamu yang meninggalkannya
Kuharap bukan begitu, sedikit asa bahwa kini cintanya yang memanggilmu
Tuhan
saat ku tahu, bahwa Engkaulah satu-satunya
tapi mengapa kucari mahluk untuk mengobati goresan hatiku
Tidak, kalau boleh aku menyangkal, tidak pernah aku melakukan itu
Karena aku yakin, Engkau hadir dalam manifestasi lain
408, flamboyan Mika
No comments:
Post a Comment